SYALOM,
Apa kabarmu hari ini?
Blog ini masih baru dibuat dan terus dikembangkan.
Berikan comment pada bagian bawah posting atau berikan opini mengenai blog ini pada kolom shoutbox dibawah.
Thanks n GBU :)
Roma 8:37

Rabu, 08 Oktober 2008

JANJIMU SEPERTI FAJAR (story behind the song)

"JanjiMu s'perti fajar pagi hari....
yang tiada pernah terlambat bersinar....
cintaMu s'perti sungai yang mengalir....
dan kutahu betapa dalam kasihMu.........."

From the deepest heart of songwriter
"JanjiMu Seperti Fajar".......

Nama saya Afen Hardianto.

Saya tinggal di Malang bersama dengan istri dan 2 anak
saya yang perempuan 6 tahun dan yang laki-laki 4 tahun.
Saya berpacaran dengan istri saya sejak duduk dibangku
SMA. Pada masa kita masih pacaran hubungan kita
ditentang oleh keluarga istri saya. Tetapi kita tetap
berpacaran sampai akhirnya kita mendapatkan restu
untuk menikah. Tanpa saya sadari ternyata saya menyimpan
kepahitan dari akibat hubungan
kami yang dulunya ditentang.
Kepahitan itu saya simpan dan pupuk dan saya bawa di

pernikahan sampai menyebabkan hubungan saya dengan istri menjadi kurang
harmonis di tahun-tahun awal pernikahan kami.
Kemudian masuklah pihak ke tiga yang semakin memperkeruh keadaan
rumah tangga kami. Dan rumah tangga saya semakin amburadul.
Saya menolak dan menganggap istri saya sebagai penghalang kebahagiaan
saya, sehingga saya membenci istri saya. Rasa cinta terhadap istri sudah
tidak ada lagi, yang ada adalah kebencian yang menumpuk. Saya selalu
menyakiti hati istri saya, walaupun istri saya tidak membalas tetapi saya
semakin menyakitinya.
Saya tidak mempedulikan anak saya, dan saya pun sibuk dengan keegoisan
saya sendiri. Yang dilakukan istri saya hanya berdoa dan berpuasa, bahkan
saat ia mengandung anak kami yang ke 2, ia berpuasa Ester untuk saya.
Istri saya menutupi segala keadaan yang terjadi dalam rumah tangga kami
dari keluarganya. Ia berpegang pada firman Tuhan di Amsal 21:1 :
jika hati raja-raja ada didalam genggaman tangan Tuhan,
apalagi hati seorang Afen?

Tetapi saya tetap tidak memperdulikannya sampai pada akhirnya saya
menyuruh istri saya untuk pergi dan saya antarkan istri dan anak saya
pulang ke rumah orang tua istri saya. Dan orang tua istri saya pun menerima
mereka dan juga menghendaki perpisahan ini dan megharapkan akan berujung
pada perceraian. Saat itu istri saya berkata kepada saya, ini bukan akhir
dari segalanya. Setelah saya meninggalkan istri dan anak saya, saya berpikir
saya akan menjalani hidup saya yang baru. Tetapi pada suatu malam pada
saat saya sendiri Tuhan mengingatkan saya pada anak saya yang pertama, saya
tiba-tiba merasakan rindu dan kangen sekali pada anak saya itu. Waktu
itu anak saya masih berusia 1,5 tahun. Hati saya hancur dan saya menangis.
Saya berkata kepada Tuhan :
Tuhan apakah akhir dari hidupku akan seperti ini, saya yang dari dulu
(SMP) sudah melayani Tuhan sebagai pemain musik tetapi apakah rumah
tanggaku akan berakhir dengan perceraian??

Tiba-tiba Tuhan memberikan melodi kepada saya lagu : "JanjiMu Seperti
Fajar", dimana rencana saya lagu ini akan saya simpan untuk saya
pribadi. Tetapi pada saat pendeta saya mau rekaman, pendeta saya
kekurangan 1 lagu dan ia bertanya kepada saya, apa saya mempunyai lagu.
Dengan malu-malu saya tunjukkan lagu JanjiMu Seperti Fajar kepadanya.
Saya benar-benar tidak menyangka lagu tersebut ternyata menjadi berkat
bagi banyak orang, termasuk saya dan keluarga.

Dan singkat cerita Tuhan memulihkan keluarga saya.
Istri, dan anak-anak saya juga sudah kembali bersatu
dengan saya. Bahkan anak ke 2 saya yang dulu saya
tolak dan lahir secara premature tanpa saya dampingi
juga lahir dalam keadaan yang normal dan sehat.
Dan setelah keluarga saya kembali bersatu, saya juga
baru mengetahui bahwa pada saat keluarga saya
berantakan setiap hari istri saya menuliskan
kata-kata iman di sebuah buku.

Didalam tulisannya tersebut istri saya mengatakan :
Suamiku Afen pasti dikembalikan Tuhan padaku, keadaan ini adalah baik
bagiku karena pasti ada anugerah besar bagiku,
suamiku Afen adalah suami yang takut akan Tuhan,
suamiku Afen adalah suami yang mengasihiku,
semua ini mendatangkan kebaikan bagiku karena Tuhan pembelaku ada di
pihakku.

Dan sekarang saya benar-benar merasakan pemulihan yang Tuhan kerjakan di
dalam hidupku, bahkan saya juga tidak menyangka bahwa lagu JanjiMu
Seperti Fajar menjadi lagu terbaik Indonesian Gospel Music Award 2006,
menjadi theme song sebuah sinetron dengan judul yang sama,
dan Tuhan memelihara hidup kami sekeluarga juga melalui lagu tersebut.
Terima kasih Tuhan Yesus Memberkati.
from Afen Hardianto)

....wow...sungguh testimony yang mengharu biru.
Teman-teman pasti lebih dikuatkan lagi ya.
Nggak pernah menyesal ikut Yesus, karena di dalam Yesus nggak ada tuh
yang namanya dead end. Selalu ada jalan keluar.
Selalu ada pengharapan yang baru. Pengharapan yang tidak pernah sia-sia.
Kalau Afen (especially his wife) mengalami jalan keluar, kita juga akan
mengalami jalan keluar.

Because our destiny is being more than a conquerer !!!
Selamat berjuang !!!

1 komentar:

Anonim mengatakan...

my 1st comment hehe...
congratz udah bisa buat blog... :)
keep up the good work
semoga blog ini bisa terus exist, tambah rame dan semuanya hanya untuk Tuhan saja..
God Bless!!